JAKARTA, KOMPAS.com " Tampuk kepemimpinan di Kementerian Keuangan resmi beralih. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin (20/5/2010) melantik Menteri Keuangan (Menkeu) yang baru Agus Martowardojo sekaligus Wakil Menkeu Anny Ratnawati. Presiden menyatakan, ada tujuh tugas pokok yang mesti dilakoni Agus dan Anny. Pertama, menyusun kebijakan fiskal yang hati-hati dan tepat "Sehingga bisa mengelola utang dengan baik, kami ingin memperkecil beban utang luar negeri," kata SBY. Kedua, meningkatkan pendapatan dalam negeri, baik dari pajak atau nonpajak, lewat kebijakan dan instrumen yang tepat dan pengawasan efektif. Ketiga, meneruskan reformasi perpajakan, meningkatkan kinerja lembaga pajak, mendongkrak perolehan subsektor pajak, dan mencegah penyimpangan. Keempat, meneruskan reformasi bea cukai agar penerimaan dan iklim bisnis berlangsung baik. Kelima, mengembangkan kebijakan desentralisasi fiskal yang lebih luas. Keenam, meningkatkan kualitas pertanggungjawaban keuangan negara di tingkat pusat maupun daerah. Dan ketujuh, memainkan peranan aktif Indonesia dalam kerjasama global baik. Mudah-mudahan informasi yang disajikan sejauh ini telah berlaku. Anda mungkin juga ingin mempertimbangkan berikut ini:
Presiden meminta Menkeu dan Wakil Menkeu selalu berkoordinasi dengan dirinya dan Wakil Presiden jika terjadi kesulitan. "Untuk bersama-sama kita carikan jalan keluarnya," ujarnya. Dalam acara serah terima jabatan kemarin, Menkeu yang lama Sri Mulyani Indrawati berpesan, agar Agus meneruskan reformasi birokrasi yang sudah berjalan di masing-masing direktorat jenderal di Kementerian Keuangan. Termasuk melanjutkan pengawasan terhadap Pengadilan Pajak. "Tidak mudah menjalankan semua ini," ujar Sri Mulyani. Langsung bekerja
Hari ini, Agus dan Anny menggelar rapat perdana mereka dengan semua jajaran pimpinan Kementerian Keuangan. Anny menyerahkan sepenuhnya pembagian tugas antara dirinya dengan Menkeu kepada Agus. "Nanti Menkeu akan mengatur bagaimana penugasannya," ujar Anny. Yang jelas, Anny menambahkan, sampai saat ini dirinya masih merangkap jabatan sebagai Wakil Menteri Keuangan sekaligus Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan. Dia menduduki kursi Dirjen Anggaran sejak 8 Juli 2008 lalu. Menteri Perindustrian M.S. Hidayat juga akan mengadakan pertemuan secepatnya dengan Menkeu yang baru. Menurutnya, dia dan Agus akan menyusun kebijakan fiskal yang akan memicu pengusaha melahirkan industri yang capital intensive maupun labour intensive. Cuma, Hidayat ogah mengungkap lebih detil regulasi fiskal seperti apa yang perlu dibuat untuk mendorong pertumbuhan industri tersebut. Yang pasti, "Menteri Keuangan yang baru harus mendorong sektor manufaktur dan industri yang berbasis processing di dalam negeri," ujar Menteri Perindustrian. (Hans Henricus , Christine Novita Nababan/Kontan)
Presiden meminta Menkeu dan Wakil Menkeu selalu berkoordinasi dengan dirinya dan Wakil Presiden jika terjadi kesulitan. "Untuk bersama-sama kita carikan jalan keluarnya," ujarnya. Dalam acara serah terima jabatan kemarin, Menkeu yang lama Sri Mulyani Indrawati berpesan, agar Agus meneruskan reformasi birokrasi yang sudah berjalan di masing-masing direktorat jenderal di Kementerian Keuangan. Termasuk melanjutkan pengawasan terhadap Pengadilan Pajak. "Tidak mudah menjalankan semua ini," ujar Sri Mulyani. Langsung bekerja
Hari ini, Agus dan Anny menggelar rapat perdana mereka dengan semua jajaran pimpinan Kementerian Keuangan. Anny menyerahkan sepenuhnya pembagian tugas antara dirinya dengan Menkeu kepada Agus. "Nanti Menkeu akan mengatur bagaimana penugasannya," ujar Anny. Yang jelas, Anny menambahkan, sampai saat ini dirinya masih merangkap jabatan sebagai Wakil Menteri Keuangan sekaligus Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan. Dia menduduki kursi Dirjen Anggaran sejak 8 Juli 2008 lalu. Menteri Perindustrian M.S. Hidayat juga akan mengadakan pertemuan secepatnya dengan Menkeu yang baru. Menurutnya, dia dan Agus akan menyusun kebijakan fiskal yang akan memicu pengusaha melahirkan industri yang capital intensive maupun labour intensive. Cuma, Hidayat ogah mengungkap lebih detil regulasi fiskal seperti apa yang perlu dibuat untuk mendorong pertumbuhan industri tersebut. Yang pasti, "Menteri Keuangan yang baru harus mendorong sektor manufaktur dan industri yang berbasis processing di dalam negeri," ujar Menteri Perindustrian. (Hans Henricus , Christine Novita Nababan/Kontan)
Berita Terkait:
- Dirjen Pajak Puji Komposisi Manis Agus-Anny
- SBY Lantik Agus-Anny
- Mendag: Sosok Agus-Anny Profesional
- Hatta Sambut Baik Duet Agus-Anny
- Pengusaha: Ada Tiga Tugas Pokok Agus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar