MADRID, KOMPAS.com " Pengadilan Spanyol, Jumat (21/5), menyatakan tiga anggota separatis Basque ETA bersalah melakukan pembunuhan, percobaan pembunuhan dan berpartisipasi dalam aksi teror. Untuk itu, mereka masing-masing dihukum penjara 1.040 tahun. Ketiga orang itu, Igor Portugis, Mattin Sarasola dan Mikel San Sebastian, dinyatakan bersalah atas dua pembunuhan di Bandara Barajas, Madrid, pada 30 Desember 2006, serta 48 percobaan pembunuhan lain dan sejumlah aksi teror. Anda dapat melihat bahwa ada nilai praktis dalam mempelajari lebih banyak tentang lowongan kerja informasi kerja terbaru 2010. Dapatkah Anda memikirkan cara-cara untuk menerapkan apa yang telah dibahas sejauh ini?
Dalam aksi di Bandara Barajas, mereka meledakkan bom yang menghancurkan sebuah tempat parkir berlantai lima. Aksi itu menewaskan dua orang imigran Ekuador dan mencederai 41 orang. Untuk kasus itu, pengadilan memutuskan, ketiganya masing-masing harus membayar kompensasi sebesar 1,2 juta euro (1,50 juta dollar) kepada keluarga warga Ekuador yang jadi korban. Tidak lama setelah ledakan di Barajas, ETA menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu tetapi mengatakan, ledakan itu tidak bermaksud untuk membunuh siapa pun. Serangan bom itu mengakhiri gencatan senjata sepihak selama sembilan bulan. Pemerintah Sosialis Spanyol langsung membatalkan proses perdamaian yang dimulai sejak ETA mengumumkan gencatan senjata permanen pada Maret 2006. Sejak tahun 1960-an ETA memperjuangkan kemerdekaan Basque, dan perjuanganitu sudah menelan sedikitnya 825 korban jiwa.
Dalam aksi di Bandara Barajas, mereka meledakkan bom yang menghancurkan sebuah tempat parkir berlantai lima. Aksi itu menewaskan dua orang imigran Ekuador dan mencederai 41 orang. Untuk kasus itu, pengadilan memutuskan, ketiganya masing-masing harus membayar kompensasi sebesar 1,2 juta euro (1,50 juta dollar) kepada keluarga warga Ekuador yang jadi korban. Tidak lama setelah ledakan di Barajas, ETA menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu tetapi mengatakan, ledakan itu tidak bermaksud untuk membunuh siapa pun. Serangan bom itu mengakhiri gencatan senjata sepihak selama sembilan bulan. Pemerintah Sosialis Spanyol langsung membatalkan proses perdamaian yang dimulai sejak ETA mengumumkan gencatan senjata permanen pada Maret 2006. Sejak tahun 1960-an ETA memperjuangkan kemerdekaan Basque, dan perjuanganitu sudah menelan sedikitnya 825 korban jiwa.
Berita Terkait:
- Pengebom Masjid di AS Dihukum 15 Tahun Penjara
- TKI Coba Membunuh Dihukum 7,5 Tahun
- Rusia: Bom Moskow Murni Teroris, Bukan Separatis
- Diktator Argentina Dihukum 25 Tahun
- Pelaku Teror Bom Mumbai Dihukum Mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar